Manusia adalah
Makhluk ciptaan Tuhan yang dipercayai oleh Allah sebagai Khalifah atau yang
disebut dengan Pemimpin dimuka bumi ini. Kehidupan Manusia tidak pernah
terlepas dengan Lingkungannya, karena lingkungan merupakan hal yang terpenting.
Karena lingkungan adalah Suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
kehidupannya, dan memiliki karakter dengan timbal balik yang dilakukan oleh
subjeknya.
Allah menciptakan
alam seisinya yaitu tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan
tumbuh-tumbuhan dan hewan,diciptakan laut dan langit serta alam semesta hal itu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menunjukkan kebesarannya.
Terkait dengan tujuan
penciptaan alam Allah berfirman : “Dan dia menundukan untukmu apa yang ada
dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya sebagai rahmat daripada-Nya,
sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat kekuasaan Allah bagi
kaum yang berpikir” (QS Al-jaatsiyah:13)
Pada ayat diatas kita
ketahui bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi
manusia, dan Allah meminta manusia untuk berpikir atas kebesarannya.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan
berpengaruh baik secara positif ataupun negatif, berpengaruh terhadap manusia
karena manusia dapat keuntungandari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak
baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong
kehidupannya. Dalam mengelola su,nerdaya alam yang dilakukan oleh manusia ini
ada dalam dua hal yakni pengelolaan sumberdaya alam biotik dan pengelolaan
sumberdaya alam abiotik, sumberdaya alam biotik misalnya Hewan,tumbuhan, dan hutan
merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui kembali. Contohnya :
1. Pada
Tumbuhan
Kita dapat mengelola sumberdaya alam
seperti tumbuhan ini dengan cara mengambil manfaatnya lalu dapat diperbaharui
kembali dengan cara ditanam kembali tanaman yang telah kita ambil dengan biji.
2. Pada
Hutan
Hutan terbagi menjadi dua golongan
yakni hutan pelindung dan hutan produksi
Hutan Pelindung : Hutan yang sengaja
di buat untuk melindungi tanah dari erosi, kegilangan humus, dan air didalam
tanah.
Hutan Produksi (penghasil) : hutan
yang sengaja ditanami dengan jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya.
Misalnya : Hutan pinus, dammar, dan sebagainya.
Sedangkan pengelolaan sumberdaya alam yang disebut
abiotik misalnya tanah dan air yang merupakan fungsi vital bagi kehidupan
manusia. Banyaknya air mineral dan bahan tambang yang dapat digali dan
ditemukan harus dipergunakan secara seimbang , karena mengingat bahan abiotik
tersebut bahan yang tidak dapat diperbaharui kembali.
Selain dalam hal itu manusia memiliki aktivitas
didalam lingkungan sendiri yang bisa disebut disitulah setiap individu
mengelola suatu lingkungan disekitarnya, Misalnya : Ditempat tinggalnya, di
ruang lingkup suatu pekerjaannya, bertransportasi dan sebagainya.
Dalam mengelola sumberdaya alam manusia haruslah
memiliki ilmu pengetahuan mengenai lingkungan yaitu mempelajari berbagai ilmu
menjadi satu kesatuan guna menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh
lingkungannya tersebut atau bisa juga dapat mengetahui bagaimana cara mengelola
sumberdaya alam yang sebaik mungkin. Dan juga agar manusia dapat memiliki
pengetahuan yang luas betapa pentingnya suatu lingkungan dalam kelangsungan
hidupnya, dan dapat mengetahui betapa besarnya kekuasaan Allah SWT.
Dan Alhasil dalam satu proses itu menghasilkan
keluaran (Output) yaitu akan memberikan energi positif dalam diri setiap
manusia, dan akan saling menguntungkan antara ekonomi dan lingkungan.
Dalam hal mempelajari ilmu mengenai lingkungan tersebut
akan menghasilkan manusia memiliki karaker berpikir “Bagaimana cara kita
mengelola suatu lingkungan tersebut agar menjadikan suatu keuntungan bagi kita
tetapi tidak merusak lingkungan”, memiliki perasaan dimana jika individu
melakukan hal yang sekiranya tidak baik maka dia akan merasakan kesedihan
karena hal itu akan memberikan efek negatif bukan hanya kepada dirinya sendiri
tapi kepada seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini, dan bertindak. Bertindak dalam
maksud melakukan secara langsung dari efek pikiran dan perasaan yang dimiliki
oleh setiap individu.
Tetapi dalam kenyataannya pada saat ini, dapat
dikatakan telah merusaknya suatu lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup
dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu, Kehilangan atau
kemunduran. Deteriorasi ditandai dengan kehilangan sumberdaya alam seperti
air,tanah, dan udara serta punahnya flora dan fauna liat, dan kerusakan
ekosistem. Hal itu akibat dari Tangan manusia yang tidak menyadari atau tidak
pedulinya dengan suatu lingkungan.
Beberapa fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan
di Indonesia akibat kegiatan manusia antara lain:
Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang
mengakibatkan 21% dari 133 juta hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, meningkatkan peristiwa bencana alam,
dan terancamnya kelestarian flora dan fauna.
30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan.
Kerusakan terumbu karang meningkatkan resiko bencana terhadap daerah pesisir,
mengancam keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan produksi perikanan laut.
Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran laut di
Indonesia. Bahkan pada 2010, Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagaiSungai Paling Tercemar di Dunia oleh situs huffingtonpost.com. World Bank juga menempatkan Jakarta
sebagai kota dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing, New Delhi dan
Mexico City.
Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam
punah. Menurut catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan
127 tumbuhan berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically
Endangered (Kritis), serta 205 jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan masuk kategori
Endangered, serta 557 spesies hewan dan 256 tumbuhan berstatus
Vulnerable.
Alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal dan
hidup manusia. Kondisi lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap kondisi
manusia. Karena itu sudah selayaknya kita menjaga bumi satu-satunya ini dari
kerusakan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Srijanti.,
Purwanto S.K., Pramono Wahyudi. (2007). Etika Membangun Masyarakat Islam
Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Agustina Dwiyanti
Y031-AGUSTINA
Tugas Modul 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar