Selasa, 17 November 2015

Input proses dan output antara Manusia dan Lingkungan

Manusia adalah Makhluk ciptaan Tuhan yang dipercayai oleh Allah sebagai Khalifah atau yang disebut dengan Pemimpin dimuka bumi ini. Kehidupan Manusia tidak pernah terlepas dengan Lingkungannya, karena lingkungan merupakan hal yang terpenting. Karena lingkungan adalah Suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari kehidupannya, dan memiliki karakter dengan timbal balik yang dilakukan oleh subjeknya.
Allah menciptakan alam seisinya yaitu tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan tumbuh-tumbuhan dan hewan,diciptakan laut dan langit serta alam semesta hal itu untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menunjukkan kebesarannya.
Terkait dengan tujuan penciptaan alam Allah berfirman : “Dan dia menundukan untukmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya sebagai rahmat daripada-Nya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (QS Al-jaatsiyah:13)
Pada ayat diatas kita ketahui bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi manusia, dan Allah meminta manusia untuk berpikir atas kebesarannya. 




 Manusia juga harus berpikir untuk mengelola suatu alam atau lingkungan yang telah diberikan kepada Allah SWT, karena manusia adalah suatu pusat atau inti yang menggerakan lingkungan pada kegiatan-kegiatan yang sudah di lakukan oleh manusia.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif, berpengaruh terhadap manusia karena manusia dapat keuntungandari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Dalam mengelola su,nerdaya alam yang dilakukan oleh manusia ini ada dalam dua hal yakni pengelolaan sumberdaya alam biotik dan pengelolaan sumberdaya alam abiotik, sumberdaya alam biotik misalnya Hewan,tumbuhan, dan hutan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui kembali. Contohnya :
1.      Pada Tumbuhan
Kita dapat mengelola sumberdaya alam seperti tumbuhan ini dengan cara mengambil manfaatnya lalu dapat diperbaharui kembali dengan cara ditanam kembali tanaman yang telah kita ambil dengan biji.
2.      Pada Hutan
Hutan terbagi menjadi dua golongan yakni hutan pelindung dan hutan produksi
Hutan Pelindung : Hutan yang sengaja di buat untuk melindungi tanah dari erosi, kegilangan humus, dan air didalam tanah.
Hutan Produksi (penghasil) : hutan yang sengaja ditanami dengan jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya. Misalnya : Hutan pinus, dammar, dan sebagainya.
Sedangkan pengelolaan sumberdaya alam yang disebut abiotik misalnya tanah dan air yang merupakan fungsi vital bagi kehidupan manusia. Banyaknya air mineral dan bahan tambang yang dapat digali dan ditemukan harus dipergunakan secara seimbang , karena mengingat bahan abiotik tersebut bahan yang tidak dapat diperbaharui kembali.
Selain dalam hal itu manusia memiliki aktivitas didalam lingkungan sendiri yang bisa disebut disitulah setiap individu mengelola suatu lingkungan disekitarnya, Misalnya : Ditempat tinggalnya, di ruang lingkup suatu pekerjaannya, bertransportasi dan sebagainya.
Dalam mengelola sumberdaya alam manusia haruslah memiliki ilmu pengetahuan mengenai lingkungan yaitu mempelajari berbagai ilmu menjadi satu kesatuan guna menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh lingkungannya tersebut atau bisa juga dapat mengetahui bagaimana cara mengelola sumberdaya alam yang sebaik mungkin. Dan juga agar manusia dapat memiliki pengetahuan yang luas betapa pentingnya suatu lingkungan dalam kelangsungan hidupnya, dan dapat mengetahui betapa besarnya kekuasaan Allah SWT.
Dan Alhasil dalam satu proses itu menghasilkan keluaran (Output) yaitu akan memberikan energi positif dalam diri setiap manusia, dan akan saling menguntungkan antara ekonomi dan lingkungan.
Dalam hal mempelajari ilmu mengenai lingkungan tersebut akan menghasilkan manusia memiliki karaker berpikir “Bagaimana cara kita mengelola suatu lingkungan tersebut agar menjadikan suatu keuntungan bagi kita tetapi tidak merusak lingkungan”, memiliki perasaan dimana jika individu melakukan hal yang sekiranya tidak baik maka dia akan merasakan kesedihan karena hal itu akan memberikan efek negatif bukan hanya kepada dirinya sendiri tapi kepada seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini, dan bertindak. Bertindak dalam maksud melakukan secara langsung dari efek pikiran dan perasaan yang dimiliki oleh setiap individu.

Tetapi dalam kenyataannya pada saat ini, dapat dikatakan telah merusaknya suatu lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu, Kehilangan atau kemunduran. Deteriorasi ditandai dengan kehilangan sumberdaya alam seperti air,tanah, dan udara serta punahnya flora dan fauna liat, dan kerusakan ekosistem. Hal itu akibat dari Tangan manusia yang tidak menyadari atau tidak pedulinya dengan suatu lingkungan.
Beberapa fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan di Indonesia akibat kegiatan manusia antara lain:
Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21% dari 133 juta hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, meningkatkan peristiwa bencana alam, dan terancamnya kelestarian flora dan fauna.
30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan. Kerusakan terumbu karang meningkatkan resiko bencana terhadap daerah pesisir, mengancam keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan produksi perikanan laut.
Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran laut di Indonesia. Bahkan pada 2010, Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagaiSungai Paling Tercemar di Dunia oleh situs huffingtonpost.com. World Bank juga menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam punah. Menurut catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan 127 tumbuhan berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), serta 205 jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan masuk kategori Endangered, serta  557 spesies hewan dan 256 tumbuhan berstatus Vulnerable.

Alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal dan hidup manusia. Kondisi lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia. Karena itu sudah selayaknya kita menjaga bumi satu-satunya ini dari kerusakan lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA
Srijanti., Purwanto S.K., Pramono Wahyudi. (2007). Etika Membangun Masyarakat Islam Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Agustina Dwiyanti
Y031-AGUSTINA
Tugas Modul 8


Tidak ada komentar:

Posting Komentar